Film Porno Mereka berdua sama-sama sudah berkeluarga, tetapi disaat mereka berdua bekerja diluar kota mereka melakukan skandal dengan buasnya. Saya kira cukup deskripsi dari cerita Sex ini, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Perkenalkan nama saya Dendi saya berumur 32 tahun, saya adalah seorang karyawan disalah satu perusahaan swasta, hampir sekitar 2 tahun saya bekerja pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelelangan tanah. Di perusahaan itu saya memilki jabatan yang lumayan penting, karena saya selalu yang disuruh berangkat mensurvey dan mengedealkan lahan yang akan dibuat usaha itu benar-benar strategis. Saya sering bertemu dengan klien yang meminta bantuan perusahaan kami atau yang bekerja sama dengan perusahaan kami. Saya bisa menjadi kepercayaan oleh perusahaan dikarenakan saya sudah pernah memenangkan tender yang sangat besar, maka dari itu sekarang saya menjadi orang kepercayaan bos diperusahaanku. Pada saat itu saya survey sebuah lokasi dan saya selalu ditemani oleh seorang teman kantor yang ditugaskan oleh kantor untuk menemani saya. Teman yang selalu menemani saya dia bernanma Ibu Atik, dia tidak begitu cantik, tapi dia mempunyai senyuman yang sangat menggoda. Usdia Ibu atik ini sekitar 35 tahun, dia sudah bersuami dan mempunyai 2 orang anak. Walaupun dia sudah mempunyai 2 anak, tubuh Ibu Atik ini masih sangat sexy dan dia mempunyai payudara yang lumayan besar, kira-kira ukurannya 34A. Ditambah lagi dia mempunyai bokong yang semok.oh iya Ibu Atik ini seorang ibu yang berhijab kawan-kawan. Ibu Atik ini sering sekali bekerja bersama saya , karena sudah lama selalu bekerja bersama, kami pun sudah akrab dan sering bercanda. Selain Ibu Atik, saat ditugaskan un tuk survey lokasi saya juga selalu diantar oleh sopir pribadi yang juga sudah lama bekerja dengan dengan saya. dibalik kerudung Ibu Atik sempat saya menebak-nebak tentang gairah Sex Ibu Atik ini, bahkan saya juga sempat menanyakan pada Ibu Atik saat kami keluar untuk survey. Dia hanya tersenyum dengan pertanyaanku yang menjurus soal hubungan Sex. Saya menjadi tahu kalau Ibu Atik ini juga sebenarnya gak baik-baik banget, saya juga bisa mendapatkannya, tapi dia menutupinya dengan berkerudung saat dikantor. Saya juga sering menggodanya saat berada dikantor tapi tidak didepan teman-teman kantor, tapi ketika terlihat sepi, dan Ibu Atik selalu hanya membalas godaanku dengan senyuman yang sangat khas dari raut wajahnya. Waktu itu hari sabtu saya mengambil cuti karena saya ingin istirahat dirumah, menenagkan pikiran dari segala urusan yang ada dikantor. Tapi tidak sesuai dengan harapanku, sekitar jam 10 sdiang saya ditelpon oleh atasanku dan saya ditugaskan untuk survey sebuah lahan dengan sebuah klien dari perusahaan. Dengan tidak bisa mneolak saya pun menyanggupinya. Dan saya meminta kalau Ibu Atik diantar kerumahku. Segera saya bergegas tata-tata, menydiapkansegala sesuatu yang saya perlukan. Dan setengah jam kemudian Ibu Atik sampai kerumahku dengan diantar sopir perusahaan. Saya mempersilahkannya masuk dirumahku dulu sambil menunggu bersdiap. Istriku dengan Ibu Atik juga sudah kenal karena saya sudah cerita tentang Ibu Atik jadi istriku gak masalah. Setelah saya selesai, saya mencari sopirku, dan setelah saya panggil istriku yang menjawab, kalau sopirku pagi tadi ijin untuk mengantar istrinya kerumah sakit. Jadi terpaksalah saya menyetir mobil sendiri. Dan saya langsung berpamitan dengan istriku. Saya dan Ibu Atik lalu masuk mobil dan kami pun langsung meninggalkan rumah. Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Ibu Atik . Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi, saya tidak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan saya jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya. Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tidak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Situasi sepi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun. Tapi situasi yang sepi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Ibu Atik sambil berkata, “ Bisa 2 jam kita harus menunggu di sini, Bu.” “ Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “ Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.” Saya terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Saya mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti, ah…pikiranku mulai melayang-layang tidak menentu. Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti saya. Dikasih hati minta ampela. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan remaja lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan? Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yangb sangat tertutup dan bertangan panjang. Ibu Atik terdiam saja. Dan akhirnya saya berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “ Duduknya di belakang saja Pak…di sini tsayat dilihat orang…” O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau ! “ Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita behijab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik BH nya. “ Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya. “ Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi merangsang gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakadian lengkap. “ Kita lsayakan saja…asal Ibu Atik gak keberatan….” tanganku makin berani, menyelinaplah ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup di balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah memeknya yang terasa sudah membasah dan hangat. “ Masa di mobil?” protesnya, “ kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sdial…” “ Emang sdiapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” Kata saya pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam lubang kemaluan Ibu Atik yang terasa hangat dan berlendir… Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “ Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.” “ Iya sayang,” bisikku, “ Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…” “ Ya sudah dulu dong,” Ibu Atik menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “ Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…” Saya ketawa kecil, Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi. Tidak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Ibu Atik , yang jelas sudah siap diapakan saja. Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Ibu Atik , karena kalau di dalam kota tsayat kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya saya punya istri, Ibu Atik pun punya suami. Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tidak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita behijab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara saya sudah tidak sabaran menunggunya. Ketika dia muncul di ambang pintu kamar mandi, saya terpana dibuatnya. Rambutnya yang tidak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…dia tampak jauh lebih Sexi, apalagi kalau mengingat bahwa dia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di matsaya. Saya bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “ Ibu Atik kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” katsaya diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya. Dia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar. Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Ibu Atik tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Saya pun dengan tidak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tidak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Ibu Atik yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di matsaya. Tidak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat…. Saya pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus bulu kemaluan yang lebat keriting itu. Ibu Atik pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejsaya satu persatu, lalu menanggalkan kemejsaya. Untuk mempermudah, saya pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tidak tertutup apa-apa lagi. Ibu Atik melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi ini. “ Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya. “ Emang punya suami Ibu Atik seperti apa?” tanysaya. “ Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Ibu Atik sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas. Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tidak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam lubang kemaluannya. Ibu Atik sendiri tidak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga saya makin bernapsu. Tapi saya sengaja ingin melsayakan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari. Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat, Lalu turun ke bawah perutnya. “ Pa jangan ke situ ah…malu…” Ibu Atik berusaha menarik kepalsaya agar naik lagi ke atas. Tapi saya bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas…. “ Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Ibu Atik mulai menceracau tidak menentu. Lebih-lebih ketika saya mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku. “ Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu. “ Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Ibu Atik menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan bokongnya, “ Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…” Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tidak bisa menahan lagi. Dia sudah klimaks….terasa lubang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek, “ Barusan kan baru klimaks pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Ibu Atik . Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh lubang surgawi Ibu Atik . Saya tahu goyangan bokongnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan lubang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku. “ Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal. “ Saya juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding lubang kemaluannya, “ memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….” Saya memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan bokong Ibu Atik juga konvensional saja. Tapi enaknya luar bdiasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran. Ibu Atik pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tdiada henti terlontar dari mulutnya. “ Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….” “ Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam lubang kewanitaan Ibu Atik. “ I…iya Pak….bi…bi…bdiar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding lubang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu. Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, matsaya terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tdiada taranya ….. Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam lubang memek Ibu Atik . Lubang yang terasa berkedut-kedut. Lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran, “ Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Ibu Atik sambil membdiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya. Kujawab dengan kecupan hangat di bibirnya yang sensual, “ Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang…mulai saat ini Ibu Atik jadi istri rahasisaya…” “ Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?” “ Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu bdiasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?” “ Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “ Saya kan ikut program KB sejak kelahiran anak kedua…” “ Asyik dong, jadi aman….” “ Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..” Kata-kata Ibu Atik itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi. Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam lubang memek Ibu Atik yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena saya bisa mengentot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika saya menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Ibu Atik action dari atas tubuhku. Setengah duduk dia menaik turunkan pinggulnya, sehingga saya cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya. Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Ibu Atik yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga bokongnya yang lumayan besar dan padat. Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Ibu Atik , karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar lubang memeknya. Dan itu membuatnya cepat klimaks. Hanya beberapa menit dia bisa bertahan dengan posisi ini. Tidak lama kemudian dia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “ Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..” Kemudian dia ambruk di dalam dekapanku. Tapi saya seolah tidak peduli bahwa Ibu Atik sudah klimaks lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tidak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu saya menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah klimaks kesekdian kalinya. Ibu Atik memejamkan matanya waktu saya mulai mengentotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah saya di atas. Tapi beberapa saat kemudian dia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk ….. Saya pun makin ganas mengentotnya. Tapi dia tidak mau kalah ganas. Gerakan bokongnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar bdiasa. “ Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengentot lubang memeknya. Saya setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Ibu Atik yang sedang mencapai klimaks pula. “ Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus Ibu Atik waktu sudah mengenakan pakadiannya lagi. “ Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu. Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “ Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.” Saya mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “ Gara-gara sopirku gak masuk pula, saya jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, saya tentu tidakkan sebebas ini.” Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, saya masih sempat smsan dengan Ibu Atik . Salah satu smsnya berbunyi: “ Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?” Kujawab singkat, “ Kapan pun saya siap..” Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tidak mungkin kulupakan sampai kapanpun. Film Porno
0 Comments
Film Porno Pernikahanku yang baru seumur jagung ini tentulah sangat dipenuhi oleh kemesraan dan kegembiraan yang nyata dalam kehidupan kami. Fasilitas rumah besar dan dua mobil mewah dari orang tua kami melengkapi semuanya itu.
Kehidupan sex kami juga cukup luar biasa, dimana hampir setiap malamnya (dan terkadang paginya) kami lalui dengan cumbuan, foreplay dan orgasme demi orgasme yang sangat memuaskan kami berdua. Tapi aku punya suatu fantasi yang agak keterlaluan sebetulnya; yaitu aku ingin menonton istriku yang cantik ini disetubuhi oleh lelaki lain yang dalam bayanganku adalah seseorang yang berusia muda, ganteng, tegap, dst. Aku ingin melihat istriku mengalami orgasme dan memberikan kepuasan kepada lelaki itu di hadapanku. Fantasi itulah yang biasanya selalu berhasil mengantarku ke orgasme yang hebat, baik pada saat aku sedang bersanggama dengan istriku, maupun pada saat aku sedang melakukan onani seorang diri. Pernah kusampaikan kepada istriku pada saat kami sedang berhubungan seks di suatu malam, dan tampaknya fantasi itu juga memicu birahinya, terbukti dengan bertambah terangsangnya dia saat itu. Ceritanya begini.. Pada saat posisinya di atas, dan penisku berada di dalam vaginanya dan sedang seru-serunya dia bergoyang, kuremas lembut buah dada 34C-nya dan kukatakan dengan napas terengah-engah karena kurasakan orgasmeku hampir tiba dan vaginanya juga sudah mulai mencengkram batang penisku. “Sayanghh, aku ingin melihatmu ngentot sama cowok lainhh.. aahh..”. “Hmmhh? Emangnya boleh, say? Hmmhh?” Katanya sambil bergoyang dan memutar mutar pantatnya yang membuatku mendelik keenakan. “Kalo boleh kamu mau? Ohh baby.. memek kamu ngejepit nihh. Ahh..” ujarku lagi sambil terus meremas dan mengelus putingnya yang sudah sangat tegang dan merah kecoklatan itu. “Ahh.. tau ahh.. kamu ngaco ajahh.. ohh baby, kontol kamu udah makin keras. Gede banget, say. Oughh..” “Aku pengen lihat kamu sepongin dia dan dia jilatin memek kamu.. Ouuhh yess.. terus sayangghh, puter terus pantat kamu.. aahh.” “Terushh? aahh.. kamu nggak cemburu emangnya? Ahh.. oohh.. gila, kontol kamu enak banget sih, say?” Goyangannya makin hot dan seru, sedangkan vaginanya makin mencengkram keras batangku. “Nggak, babe.. aku nggak cemburu.. oohh.. aku udah mau sampai nih.. aku pengen kamu dientot cowok lain sambil aku tontonin.. aahh baby.. aku keluarr.. aagghh..” Maniku menyembur di dalam vaginanya dengan deras sambil tanganku mencengkram erat pinggulnya. Dan tampaknya hal itu dan fantasiku ikut memicu orgasmenya juga. “Ohh yess.. oohh yess.. aku keluar juga, sayangghh.. aagghh..” Tubuh mulus istriku ambruk di atas tubuhku, matanya terpejam dan vagina berkedutan cukup lama juga, sambil kupeluk dan kuelus punggung dan pantatnya. Beberapa saat setelah itu, dengan tubuh basah berkeringat, kami berciuman mesra. Hawa AC yang dingin merasuki tubuh kami. Dengan gayanya yang khas dan manja, Aurora menyusup kebalik selimut dan tidur di dadaku. Tangannya mengelus-elus dadaku dan aku mengelus rambutnya, meresapi apa yang baru saja kami nikmati bersama. Tiba-tiba dia sedikit mengangkat tubuhnya dan memandangku dalam-dalam, lalu berkata, “Yang kamu bilang tadi beneran apa cuma lagi napsu doang sih, say?” Tangannya yang iseng menarik-narik jembutku yang kusut dan basah terkena cairan vaginanya campur keringat. “Emm.. beneran dong. Kenapa?” Aku iseng juga dan kupencet hidungnya yang mancung. Dengan bercanda dia berontak dan pura-pura mau menggigit tanganku yang iseng tadi. “Gila ih. Itu kan nyeleweng dong artinya? Kok kamu malah nganjurin aku buat nyeleweng?” “Nyeleweng atau nggak itu sih terserah deh. Namanya juga fantasi. Boleh dong?” Aku menjawab sekenanya lalu beranjak bangun dari ranjang mau ke kamar mandi. “Udah, mandi dulu, yuk? Udah gitu kita bobo.” Dia kembali tiduran dan bengong memandangi langit-langit kamar. Besok paginya aku terbangun oleh ciuman di bibirku. Istriku tampak baru selesai mandi dengan rambut yang masih basah dan tubuh hanya terbalut g-string putih. “Jam berapa nih, kok udah keren?” kataku dengan suara serak khas orang baru bangun tidur. “Yee.. udah jam 6 lho. Ayo bangun, nanti telat ngantor. Sikat gigi gih. B-a-u deh mulutnya. Hihi.” “Salah sendiri nyium. Pasti bau dong. Namanya juga fresh from the oven. Ngapain pake g-string segala?” “Aku mau pake rok mini putih hadiah dari mami kamu. Itu rok rada tipis deh kayaknya. Kalo pada cel-dal biasa nanti jelek.” “Apa boleh ngantor pake rok seksi macam gitu?” tanyaku polos. “Nggak tau juga. Biar aja ah. Model-modelnya kan juga suka pake mini-minian begini. Aku nggak mau kalah ceritanya. Hahaha.” Aura bekerja di salah satu perusahaan advertising terkemuka di Jakarta, yang memang sering menggunakan jasa para model (amatir dan pro). Aku nggak jawab lagi dan langsung lompat ke kamar mandi yang kebetulan ada di dalam kamar tidur kami. Iseng, kucolek buah dadanya yang masih telanjang dan selalu bikin mataku jelalatan dan penisku tegang, sambil tangan yang satunya lagi mengelus buah pantatnya. “Idih, amit-amiit! Pelecehan seksual tuh, tau! katanya pura-pura marah, sambil nyentil penisku. Aku meringis kesakitan. “Aduh.. atit ya, cayang?” katanya menyesal sambil mengelus penisku. “Sini aku sembuhin..” Sambil berkata begitu, dia melorotkan celanaku dan penisku yang memang tegang sejak bangun tadi, diremas dan dikulumnya sambil lidahnya berputar di kepala penisku. “Oh my God..” aku kaget banget api seneng juga. Tapi baru beberapa isapan, dilepasnya lagi. “Udah ah.. nanti dia GR. Kalo GR, dia suka pusing dan muntah lho!” katanya sambil mengedipkan matanya lucu. Aku jadi gemas dan penasaran, tapi kulihat jam terus bergerak, dan aku ada janji ketemu seseorang untuk breakfast. Oleh karenanya kubiarkan dia lolos kali ini, dan terus bergegas mandi. Tepat aku lagi mulai meeting direksi di kantorku jam 2 siang, telepon genggamku berbunyi. Aurora meneleponku. “Halo?” “Hi, sayang.. lagi ngapain kamu?” “Aku lagi meeting nih. What’s up, babe?” Para anggota direksiku saling lirik dan tersenyum. “Pak Romi mesra banget ya? Maklum pengantin baru sih.” Pak Jerry, direktur operasiku bercanda sedikit. Aku cuekin saja. “Sayang, nanti malem temenku Si Ayu ngajakin double date di Fountain Lounge Grand Hyatt.” Aurora menjawab renyah. “Mau ya? Pleasee..” “Acara apaan sih? Ya OK lah. Dia mau traktir emangnya?” “Tauk. OK ya, Jam sembilan kita ketemu mereka di sana. Have fun with the meeting, say. Bilangin direkturmu jangan iseng.” “Iya, iya. See you, babe.” Kututup teleponku sambil melotot ke Pak Jerry yang tetap cengar-cengir. Ayu ini sebenarnya adalah istri dari sahabatku, Sonny, yang adalah putra satu-satunya dari seorang pilot senior Garuda Indonesia yang sekarang menjabat sebagai direktur di salah-satu perusahaan penerbangan. Beliau ini masih keluarga keraton Solo, tapi sudah amat sangat liberal dan sudah nggak ada lagi tanda-tanda kekeratonannya. Apalagi Sang Sonny sendiri yang cuek luar biasa di dalam pergaulan dan topik pembicaraan. Kalau obrolan yang menyerempet soal seks, Sonny ini juaranya. Aku kenal dia sejak masih SMP di bilangan Menteng. Orangnya sangat ganteng dan berpenampilan macho. Perawakannya tidak jauh berbeda denganku, hanya dia lebih pendek sedikit saja. Ayu berperawakan rata-rata wanita Indonesia. Yang paling menarik darinya menurutku ialah bibir yang ranum dan matanya yang bulat cantik. Sorenya kujemput istriku di kantornya di daerah Kuningan (kantorku sendiri di daerah Kebayoran Baru). Di perjalanan dia tertidur pulas sekali sambil merebahkan kepalanya di bahuku. Aku duduk sambil membaca majalah Times. Kulirik sopirku. Dia kelihatan mulai senewen dengan kemacetan Kuningan. Maklumlah hari Jumat sore. Sudah pasti rush hour gila-gilaan. Sopirku ini sudah menjadi sopir pribadiku sejak aku kelas 2 SMA. Aku sudah sangat akrab padanya. Dia adalah keponakan dari sopir papaku, usianya sekarang 34 tahun. Namanya Hermansyah, kusingkat Maman. Wajahnya cukup ganteng, tapi orangnya rada kecil untuk cowok. Tebakanku tingginya cuma 160 saja. Tapi badannya jadi. Maklum, dia kubuat jadi teman sparringku di kelas tinju dan fitness. Dia lulus SMA, ingin kuliah, tapi nggak ada biaya. Lalu jadilah dia sopirku. “Santai aja, Man. Tapi kalo nabrak gue timpe lu. Mobil mahal nih.” “Iye, bos (dari dulu manggil aku dengan “Bos”). Udah, ente tidur aja kayak Mbak Aura. Ane jagain mobilnye. Lagian kalo kagak mahal, bukan mobil ente dong. Hehehe” “Nah lu tau tuh. Hehehe. Bisa aja lu, Man. Gue kasih bonus deh lu. Gaji lu gue potong 25%.” “Waduh, bos. Apa kata bos aja dah. Ma kasih ye, bos!” Sambil ngomong gitu dia nengok ke belakang sambil matanya melirik ke paha istriku yang terbuka 1/2-nya akibat rok mini putih nan tipis itu. Kudiamkan saja.. penisku malah tegang. Aku rasa aku benar-benar punya kelainan seks. “Hei, Son!” aku sedikit berteriak ke arah sahabatku yang celingukan mencari-cari kami di Fountain Lounge. Kulihat Ayu berpenampilan cukup seksi dengan gaun malam coklat muda panjang sampai ke tengah betisnya, tapi dengan belahan cukup dalam sampai ke tengah pahanya. Waktu duduk ia menyilangkan kakinya dan posisiku cukup jelas untuk melihat paha putih mulusnya yang sedikit tersingkap. “Rom, mata lu juling banget lihat paha bini gue.” Sonny menyentakku. Sialan nih orang, pikirku. “Ah, nggak.. gue kan dikasih lihat, bukannya ngelihat. Banyak bedanya lho.” Kami pun berderai-derai tertawa. Kulirik istriku, Aura, hanya mesem-mesem aja. Mungkin gondok juga kali dia. Aura juga terlihat seksi dengan celana hitam ketat dan baju hijau muda tanpa lengan yang berdada agak rendah. Ditambah sepatu hak tinggi hitamnya, dia kelihatan sangat sophisticated. “Bini lu makin mengkilap aja nih, Ren. Ra, peju Si Reno cocok buat lu ya?” Sonny menyambar cepat. Memang begitulah orangnya. Bicaranya kacau abis. “Gila lu, Son. Kalo orang denger, dikirain elu mabok kali.” Aura menyahut kesal, tapi tetap bercanda, karena sudah tahu adat dan gayanya Sonny. Kami pun minum-minum sambil ngobrol ke sana-kemari dengan serunya. Sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 11 pm. Aku bangkit pengen pipis. “Gue ke toilet dulu ah. Birnya mulai bekerja nih,” kataku santai. “Gue juga, man. Cewek-cewek tunggu di sini ya. Kalo ada yang nawar, kasih harga tinggi. Nanti Om Sonny yang atur persenannya buat you berdua. Hahahaha.” “Mau pipis aja kok heboh sih kamu, Mas.” Intan berkata sambil mengeleng-gelengkan kepalanya dan memandang suaminya, Sonny, dengan tatapan setengah tidak percaya. “Cepetan ya. Nanti ada yang nawar beneran, baru tahu rasa.” Di toilet aku melirik Sonny yang sedang pipis di sebelahku, dan bilang, “Son, gue rasa gue punya kelainan seks. Gue punya fantasi pengen ngeliat bini gue digituin sama cowok laen. What do you think, man?” “Yang bener lu? Hehehe, dari dulu gue udah rasa lu rada maniak. Tapi baru sekarang gue yakin. Ini fantasi dikala horny aja apa beneran?” “Gue yakin ini beneran.” “Sarap lu ye. Gue bantuin deh lu. Mau kagak?” “Aura sama lu? Bisa-bisa gue impoten ntar abis ngeliat. Thanks but no thanks, bro. Hehehe. Kenapa? Lu horny ya ngeliat bini gue? Sama dong. Hahaha.” “GR lu. Mau kagak? Gue banyak pesenan laen nih. Ini antara temen aja, free trial, gitu. Hahaha.” “OK.” “Hah? OK? Bener nih ya. Awas lu nyesel. Tapi bini gue gimana? Kagak boleh buat lu, setan. We’re not exchanging anything here, buddy.” “Yah, terserah lu lah. Tapi gue pesen satu aja: pake kondom.” “Off course, my man. You think I’m dumb?” “Yes. Hehehe. Let’s go back out. Caranya gue serahin sama lu aja.” “Sip. Let’s go.” Sekembalinya kami dari toilet, kulihat para istri kami sedang asik ngobrol dengan tiga orang lelaki keturunan India. Ayu diapit oleh dua orang dan yang seorang lagi duduk di sebelah Aura. Dari gayanya, kami tahu bahwa India-India iseng itu mengira istri-istri kami adalah cewek-cewek gampangan. Tangan seorang yang duduk di sebelah Ayu malah sudah diletakkan di atas paha Ayu. Kulihat Ayu mencoba menepisnya, tapi tidak dengan sepenuh hati. Mungkin dia suka juga? Yang duduk di sebelah Aura masih agak sopan, dan hanya memeluk bahunya. Kulihat Aura agak menjauh sedikit dan melotot galak ke arah India gokil itu. “Wow, dude.. bisa keduluan sama India-India bangsat itu nih, gue.” Sonny nyeletuk asal sambil bergegas ke arah Ayu dan Aura. Aku mengikutinya perlahan. Kupikir, the more, the merrier. Kulihat Sonny berbicara sesuatu dengan orang-orang itu, dan lalu mereka ngeloyor pergi sambil tertawa-tawa. Kedua istri kami pun ikut tertawa lebar. “What’s up, Son?” tanyaku setelah duduk lagi, kali ini di sebelah Ayu. “Nggak, gue bilangin aja kalo dua cewek ini udah kita sewa buat seminggu. Udah lunas, pula. And we’re sorry but we’re not sharing them with anybody.” “Emang gila deh lu, Son.” Aura berkomentar sambil masih tertawa. “Tapi suka kaann..” Sonny memandangi wajah Aura begitu dekatnya. Aura jadi rada kikuk, dan kulirik Ayu malah mesam-mesem doang. “Idiihh.. apaan sih lu. Jauhan dong.. mulut lu bau. Jangan deket-deket muka gue. Reenn.. tolong dong. Temen kamu sinting nih. Minumnya cuma segelas, maboknya kayak minum sepetii.” Tawa kami meledak mendengar ucapan Aura. Dan kira-kira pukul satu, kami memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang, Sonny sempat membisikiku, “Ren, besok siang gue ke rumah lu. We will start to realize your fantasy, man.” Penisku langsung tegang membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Pukul 11 siang bel rumahku berbunyi. Aku sedang menonton TV di kamarku. Aura mungkin sedang membantu Mbak Wani, salah seorang pembantu RT kami memasak makan siang kami. Aku mengintip dari kamarku yang di lantai dua yang kebetulan menghadap ke jalan dan ke pagar rumahku. Sonny sudah di depan muka rumah bersama Ayu membawa keranjang berisi jeruk dan pisang. Segera aku bergegas turun dan membukakan pintu utama rumah kami. “Siang, bos. Wah, gue kirain elu belom mandi. Ternyata sudah keren. Makanannya udah ready nih?” Si Sonny nyerocos begitu melihatku di pintu muka. “Ampirlah. Masuk yuk. Wah, bawa pisang nih.” Langsung kuambil keranjang buah itu dari tangan Ayu dan kucomot sebuah pisang yang langsung saja kumakan. “Raa.. Mas Sonny dan Mbak Ayu udah dateengg.” Setengah berteriak aku memanggil istriku yang sedang masak di dapur. Aura melongokkan dari arah dapur. Astaga! Ternyata dia masih memakai baju tidurnya yang berupa kaos you-can-see dan hot pants warna biru muda dengan kaki telanjang. Bodynya yang aduhai hanya tertutup sepertiganya saja kalau begini. “Bentar ya, sodara-sodara. Aku masih masak nih. Yu, bantuin gue yuk! Cobain nih kurang apa.” Aura menyahut dengan semangat. Ayu langsung ngeloyor masuk dapur. Aku perhatikan Si Ayu memakai rok span warna merah darah dan kaos tanpa lengan warna kuning muda. “So, what’s up, my brotha, what do you have in mind?” Aku langsung saja sambil mengedipkan mataku ke Sonny yang duduk bersamaku di ruang tamu. “Just chill, bro. I told you I’ll handle it, I will handle it.” Sonny mengangguk yakin kepadaku. Nggak lama kemudian..”Cowok-cowok, lunch is served.” Ayu memanggil kami di ruang tamu dengan gaya seorang chef kawakan dengan celemek dan serbet makan yang disampirkan di lengannya sambil setengah membungkuk. “Nah, gitu dong. Although I’d rather eat you, love.” Sonny berkata begitu sembari beranjak bangun menuju ke ruang makan sambil mencubit pipi istrinya mesra. Aku meringis saja. “Kalian makan duluan deh. Gue mau mandi dulu sebentaar aja.” Kata Aura sambil lari kecil naik tangga ke kamar kami. “OK, ma’am. Tapi kita tungguin deh, asalkan beneran cuma sebentaar aja.” Sonny menggoda istriku. Istriku meresponnya dengan memeletkan lidahnya ke arah Sonny. “Lu diam di sini dulu, ya. Nanti kira-kira lima menit, lu susul gue ke kamar lu. OK?” Sonny membisikiku. Ayu kebetulan sedang ngobrol dengan Mbak Wani dan tidak melihat ke arah kami. “Hah? Sinting apa lu? Tapi whateverlah. OK.” Kataku perlahan. Benar, kira-kira lima menit setelah Sonny naik ke kamarku, aku menyusulnya. Setibanya aku di depan pintu kamar mandi yang terbuka sedikit.. wow.. kulihat Sonny sedang mengintip Aura yang sedang melucuti bajunya yang hanya dua lembar itu satu persatu. “Goddamn, bini lu bodynya bikin gue geregetan aja.” Bisik Sonny. “Eh, monyet, gue kagak pernah minta lu ngintip. Sial, lu.” Aku agak kesal juga, merasa dikerjai. “Tenang, broer. Ini step by step. Let the pro do it. You, horny bastard, just shut up and sit tight.” “Gue hajar lu. Kalo dia teriak, satu rumah denger, kita bisa cilaka, sompret.” “Soon! Reenn! Mana sih kalian?!” kudengar Ayu berteriak memanggil dari bawah. Istriku juga pasti dengar, tapi cuek saja, lalu dengan bertelanjang bulat masuk ke dalam bath up, siap-siap mau mandi. Kami mashi terus mengintip. “Lu turun dulu ke bawah, tenangin bini gue, OK?” bisik Sonny. “OK.” Aku beranjak perlahan pergi. Nggak tau mau ngomong apa ke Ayu, tapi penisku sudah tegang abis, seperti mau pecah rasanya. “Yu, Si Sonny lagi nonton basket di kamar gue. Seru juga sih, lagian Aura kan masih mandi. Lu mau nonton juga?” Aku yakin Ayu pasti nggak akan berminat, karena dia paling benci sama yang namanya pertandingan basket. Konyol, katanya. “Nggak ah, gue di sini aja nonton TV di bawah. Buruan dong. Kan gue juga lapar nih.” “Beres, manis.” “Genit lu ya kalo nggak ada siapa-siapa.” Ayu menyahut sambil tersenyum manis. Aku nyengir aja, sambil lari lagi naik ke kamarku. Sampai di sana, aku masuk dan kukunci kamarku perlahan. “Gimana, Son?” “Udah selesai mandi tuh. Wuih, gila, gue ngaceng berat nih, pren. Kagak nyesel nih lu?” Aku diam saja. Nggak lama Aura keluar dari kamar mandi, seperti kebiasaanya, telanjang total hanya bercelana dalam saja. Rambutnya masih basah karena keramas. “Aahh!” Aura menjerit kaget setengah mati melihat ada Sonny di situ. Dia mau lari lagi masuk ke kamar mandi, tapi tangan Sonny cepat menangkapnya. Aura meronta-ronta dan aku diam saja sambil menelan ludah. “Tenang, sayang.. tenang.. gue di sini cuma mau bantuin lakilu memuaskan fantasinya.” Sonny berujar perlahan sambil tangannya tetap mencengkram tangan Aura. “Ren, kamu bener-bener gila ya. Ini apa-apaan sih?” Aura marah sekali melihat ke arahku. Aku cuma membuang muka saja. “OK, karena kamu benar-benar sinting, aku juga bisa sinting. Tapi jangan menyesal nanti.” Aura berkata begitu sambil memeluk Sonny dan mencium bibirnya walaupun masih agak ragu. Tangan mereka bergerilya kemana-mana. Buah dada Aura yang ranum menjadi target bibir dan lidah Sonny yang dengan bernapsu menjilat dan menyedotnya. Aura menggelinjang nikmat. “Mmhh.. Son.. remes dong Son.. pelan aja.. ahh..” Aura rupanya naik juga birahinya. “Mmhh.. yeaahh..” Sonny mendongak terpejam saat Aura meremas penisnya dari balik celana jeansnya. “Buka aja, sayang..” Aku sudah napsu berat, kukeluarkan penisku, dan mulai mengocoknya sambil masih berdiri. Kulihat Aura jongkok di depan Sonny, masih di depan pintu kamar mandi yang terbuka sambil mengeluarkan penisnya dari balik resleting dan mulai menyepongnya habis-habisan. Lidahnya bermain di kepala dan kedua buah pelir Sonny. Dikulum, dihisap, dijilat, you name it, she is doing it. Dia melakukannya sambil melirik Sonny dan aku bergantian. “Isep, sayang.. yeaah, gitu.. uuhh.. bini lu hebat, man. Hebaatthh.. aahh.. jebol deh gue.. aarrghh!” Sambil berkata begitu, air mani Sonny tumpah di dalam mulut Aura yang langsung ditelannya. Melihat itu, aku nggak tahan lagi, dan air maniku pun langsung menyembur ke lantai. Lemas, aku terduduk di ranjang. Aura pun bangkit berdiri sambil memandang Sonny. “Enak, Son? Hmm?” kata Aura setengah berbisik. Sonny masih terpejam dan menganggukkan kepala sambil menelan ludahnya. “Kalah deh Si Ayu. Sedotan lu gila banget, Ra. Ren, you’re a lucky motherfucker, you know?” “I know, man. Thanks berat. Ini rahasia kita aja ya.” Sahutku santai. “Yuk, turun. Nanti Ayu curigation, lagi. Ra, kamu turun dulu, say. Bilangan Ayu “Pertandingan basketnya” sudah ampir selesai. Nanti kita nyusul.” “OK.” Aura bergegas berpakaian dan langsung turun. Aku sedikit lega karena sebagian fantasiku sudah terpuaskan. “Reno, my man. If you need us to go any further than that, just ask, buddy. Hehehe.” Sonny ngomong gitu sambil membetulkan pakaiannya. Aku ngangguk saja, ikut berberes, dan membersihkan lantai yang terkena semburan maniku barusan. Seusai makan siang yang dipenuhi dengan canda dan obrolan seperti biasanya, kami bersantai di kebun belakang rumah kami sambil makan buah-buahan yang dibawa Sonny dan Ayu. Kami duduk di meja bundar yang ada di tengah-tengah kebun kami. Aku, Aura, Sonny, Ayu. Sonny melirik Aura yang pura-pura tidak melihatnya sambil terus ngobrol denganku dan Ayu. Tiba-tiba Aura beranjak bangun. “Mau pipis”, katanya. Sambil berdiri begitu, sambil tangannya mengelus penis Sonny. Kurasa Ayu tidak memperhatikannya karena sibuk berkomentar tentang bunga-bunga yang kelihatan indah sekali sore itu. Sonny memandangiku sambil nyengir. Kukedipkan mataku kepadanya sambil meladeni ocehan Ayu. Sejam kemudian mereka pamit pulang. “Do you like it?” aku bertanya pada istriku sebelum tidur malam itu. “Hmm? I think I do.” Aura membalas menjawab sambil memeluk dadaku dan merebahkan kepalanya di dadaku. “Mau coba lebih lagi?” aku bertanya singkat. “Terserah kamu, sayang.” Balasnya sambil mengelus penisku yang sudah berdiri. “Idih, kok udah ngaceng sih ininya?” katanya lagi sambil merogoh kedalam celana tidurku yang komprang tanpa celana dalam. Dia mulai mengelus-elus kepala penisku dan mulai mengocoknya perlahan. “Ahh, baby.. I want you to fuck him.” Kataku dengan napsu yang sudah naik. “I know, baby..” sambil berkata begitu, kepalanya menyusup kebalik selimut dan mengulum penisku. “This is what I did to him. Tell me how you like it..” Kurasakan air maniku segera terkumpul akibat sedotan, jilatan dan kulumannya di penisku. “Sayang, kamu bakalan bikin aku keluar nih.. telan ya.. mmhh.. oohh.” Gila, belum pernah aku keluar secepat itu. Kurang dari 2 menit saja! Istriku memang luar biasa tehnik oralnya. Maniku ditelannya. “Baby, I need you to fuck me. Pleasee..” Aura menggelinjang sambil tangannya meremas toketnya sendiri dan lalu mengelus vaginanya yang sudah basah. Sejak kapan dia nggak pakai baju lagi? “Aku nggak mau.. the next fuck you’ll get will be from Sonny, babe.” Aku berkata dengan kejam sambil membereskan celanaku dan tidur pulas. Dua hari kemudian, aku masih belum bersanggama dengan Aura. Malam harinya, sekitar pukul 7, Sonny menelponku saat aku baru selesai mandi. “Ren, bini gue lagi ke Yogya, ada sodaranya yang meninggal. Gue udah cari alasan biar nggak ikut. So, I’ll have 2 days Off. What’s up?” “Perfecto. Si Aura udah horny berat nih. Nggak gue masukkin udah dua hari. Lu dateng deh sekarang.” “Say no more, buddy.” Sonny menutup teleponnya. Kira-kira setengah jam kemudian dia sudah sampai. Aura yang membukakan pintu. Begitu melihat Aura, Sonny langsung memeluk dan mencium lehernya. “Hello, doll. Miss me?” Ini orang cool juga, pikirku. “Mmhh..” Aura menggelinjang senang. “A lot. You come for me, or what?” “No, I come for my buddy. YOU will make me cum.” Sonny menyeringai. “And I will make you cum with me.” Sonny langsung menggandeng Aura ke kamar tidur kami. Aku mengikuti dari belakang. “Strip for us. And masturbate, but stop when you are about to cum.” Sonny memerintah Aura sesampainya di kamar. Aku menyetel CD jazz yang lembut untuk menunjang suasana. Aura melucuti pakaiannya satu persatu sambil meliuk-liukan tubuhnya yang sintal mulus itu. Mau tidak mau, kami berdua menelan ludah berkali-kali. Lalu setelah bugil total, ia membelakangi kami dan membungkuk. Dengan tersenyum ia menoleh ke arah kami dan menjilat jari tengah kanannya. Lalu dengan sensualnya ia mengelus sepanjang bibir vaginanya dan dengan perlahan memasukkan jari tersebut ke dalam vaginanya keluar masuk kira-kira lima kali. “Ouhh.. it’s so wet, boys..” katanya seraya menjilat kembali jari itu. “And it taste so yummy..” Kami kembali menelan ludah dengan tangan kami mengelus penis kami masing-masing. Ia kemudian berbalik menghadap kami, dan berjalan menghampiri Sonny. Ia lalu berjongkok di antara selangkangan Sonny yang duduk di pinggir ranjang bersamaku menonton aksinya. Celana Sonny dibukanya dan penisnya dielus dan diremas lembut. Kulihat kepala penis Sonny sudah sangat basah, dan makin basah karena sekarang Aura mulai menjilatinya. “Ahh, Raa.. terus sayanghh..” Sonny menggelinjang nikmat dan aku mulai mengocok penisku perlahan. “Enak, Son? Hmm? Mau diisep lagi kayak kemarin?” Aura dengan seksinya melirik ke arah Sonny. “Yess.. please, babe.. suck my cock..” Tidak perlu disuruh dua kali, Aura mengulangi aksinya. Tapi kali ini hanya sebentar saja. Mungkin dia takut Sonny keburu keluar lagi. Tidak berapa lama kemudian, Aura menelentangkan tubuhnya di lantai kamar yang berlapis kayu sambil meremas-remas dadanya, dan tangan yang satunya bermain lincah di vaginanya. Kami ikut bertelanjang bulat sambil duduk di sebelah kanan dan kirinya. Beberapa saat kemudian Aura mulai mengerang dan menggelinjang. Napasnya terengah-engah dan mukanya memerah. Pinggulnya terangkat-angkat dan membuat gerakan memutar perlahan. Remasan di dadanya mulai agak kasar. Puting susunya dipelintir olehnya sendiri, dan vaginanya mulai mengeluarkan cairan kental dan berbau khas. Dia sudah diambang orgasme. Sonny dengan sigap menangkap kedua tangannya dan langsung menindihnya. Dengan satu hentakan, penisnya menyeruak ke dalam vagina istriku. Pinggul Sonny mulai bermain. “Aahh.. aahh.. yess.. oouuhh..” Aura meracau nggak karuan. Aku juga hampir pingsan karena napsuku. Tanganku mengocok penisku dengan cepat. “Ohh.. Soonn.. kontol lu gede banget banget, sayang.. aahh.. ahh.. ahh.. gue mau sampe nih, Soonn.. oouugghh.. gue keluar, Soonn.. aarrgghh!” Aura menjerit-jerit merasakan nikmat yang menhantam seluruh sendinya. “Ra.. di dalam apa di luar..” Shit.. aku baru sadar kalau Sonny lupa pakai kondom! “Di mana, Raa?” Sonny mempercepat goyangannya. “Di luar, Son.. uuhh..” Aura udah lemas sehabis orgasme. “Wow.. anget banget, sayang..” ucap Aura lembut saat penis Sonny berkedutan di atas perut Aura yang putih dan rata. Tangan Aura cepat mengurut-urut penis Sonny yang sedang memuntahkan laharnya. “Ooh fuucckk..” Sonny ambruk di atas tubuh istriku. Aku juga mempercepat kocokanku dan nggak lama.. “Baby, I’m coming..” aku terengah-engah mengarahkan penisku ke mulut Aura. “Sini, sayang.. aku mau kamu punya..” Aura membuka mulutnya lebar dan kusemburkan maniku ke dalam mulutnya.. “Telen sayang.. yeaahh.. agghh!” Orgasmeku menghantamku dan penisku berkedutan di dalam mulut Aura. Dengan lembut Aura menjilati dan mengulum penisku. Seluruh adegan itu memakan waktu hanya 1.5 jam saja. Sonny lalu pamit pulang segera. “Thanks, Son.” Kataku waktu mengantarnya ke depan pintu. Aura sudah tertidur di kamar kelelahan. “Anytime, buddy. Memek bini lu luar biasa.” “Ayu punya gimana? Emangnya nggak seenak Aura?” ujarku iseng aja sebenarnya. “Hehehe.. lu coba aja sendiri. My treat. Tapi itu kalau dia OK. Later, man. Let’s do lunch tomorrow.” Aku tersenyum kecil dan menganggukan kepala. Besoknya aku makan siang bersama dengan Sonny di daerah Kemang. Sambil ngobrol ngalor ngidul, Sonny berkata, “Besok malam Ayu sampai di rumah. Still interested?” “Well, gue sih OK banget kalo lu berdua OK juga. Aura gimana?” kataku pelan. “Ajak aja besok. Gue punya rencana nih. Kita bisa nonton live show barangkali. Hahaha.” Deg. Jantungku berhenti sejenak. Sonny memang gila, kayaknya. Tapi kegilaan yang mengasyikan. “Are you serious? Gimana caranya? Mana mau mereka?” “Serahin aja sama Om Sonny. Lu tau beres dan ngecret aja deh pokoknya. OK ya. Gue musti balik ke kantor nih. Masih ada urusan. See you tonite.” “See you, bro.” Akhirnya malam yang kunantikan tiba juga. Sekitar pukul 9 aku dan Aura sudah sampai di rumah Sonny dan Ayu di Permata Hijau. Kukatakan pada Aura bahwa another fantasy is waiting. Dia excited sekali dan siap dengan busana yang sangat frontal memamerkan keseksian tubuhnya. Kaos hitam yang hanya berupa kemben seperut dan rok mini hitam ketat dari bahan kulit membalut tubuhnya. Sepatu hak tinggi hitam menghiasi sepasang kaki panjang mulusnya. Ayu membukakan pintu rumahnya dengan pakaian yang tidak kalah seksinya. Rok sebetis dengan belahan di bagian belakang yang dalam ke tengah pahanya dan atasnya kemeja tipis longgar tanpa BH sehingga kami dengan jelas melihat putingnya yang tegak menantang. “Come in,” katanya seraya tersenyum manis pada kami. “Kita main strip poker malam ini. I heard you guys were having a grand time while I was gone. Curang! Kok nggak ngajak-ngajak sih?” Kami cuma bengong saja mendengar penuturannya. “Emangnya OK buat lu, Yu?” Tanyaku. Aura sudah merah padam wajahnya. “Sure, sex is a sport. And I need to have some exercise. Hahaha.” Busyet, udah ketularan lakinya nih, pikirku. Tanpa ragu-ragu, Ayu menggandeng Aura dan mencium pipinya yang masih kemerahan karena kaget campur malu. “Come on, girl.. don’t be like that. What are best friends for? To fuck each other brains out!” tawanya berderai-derai disambut dengan tawa Sonny dari dalam rumah. “Bisa aja lu, Yu..” Aura yang sudah santai kembali sekarang menyahut. “Abis ini nih, Reno, gara-garanya.” “Tapi suka kaan..” sekali lagi Sonny yang tiba-tiba sudah disamping Aura mendekatkan wajahnya ke wajah Aura. “He-eh. Suka banget.” Aura berkata begitu sambil meremas penis Sonny. “Kontol laki lu ini bikin gue kelojotan kemaren malem nih, Yu.” “Kalo gitu kontol lakilu musti bikin gue kelojotan dong malem ini, biar satu sama.” Ayu berkata sambil melirik nakal padaku. Aku jadi tertawa kecil, namun penisku sudah tegang sekali rasanya. “But first let’s have dinner!” “Mmhh.. Ren.. jilat terus itil gue.. aahh iyaa..” Ayu mendesah lembut ketika aku mulai menjilati kelentitnya yang sudah membesar di atas sofa living roomnya. Aura dan Sonny menonton sambil keduanya mengelus-elus sendiri tubuh mereka yang sudah telanjang bulat. “God.. suck my clit, honey.. yess.. you’re gonna make me come.. oouuhh!” Jeritan lirih Ayu cukup keras. Untung saja para pembantu RT sudah di perintahkan untuk pergi keluar rumah malam ini. Jadi hanya tinggal kami berempat saja. Kusodok-sodokan lidahku kedalam vagina Ayu yang sedang mengeluarkan cairan kenikmatannya. “Tell me what you want, babe.” Kataku sekenanya. Penisku sudah mulai mengeluarkan cairan dan terasa hangat. “I want you to fuck me and make me cum.. do it now..” Ayu meracau sambil menggeleng-gelengkan kepalanya akibat terserang birahi yang bertubi-tubi. Kulirik Aura dan Sonny yang sedang bergumul 69 di lantai di bawah sofa itu. Erangan dan rintihan mereka cukup membuatku dan Ayu semakin beringas. Segera kuposisikan penisku ke lubang kewanitaannya. Bless.. aahh.. hangat sekali di dalam sini. Ayu dengan ahlinya mengencangkan otot vaginanya saat aku mulai menggenjotnya. Setelah beberapa kali ayunan pantatku, aku rasakan maniku mulai membludak. “Yu.. gue bisa nggak tahan kalo lu gituin terus memeknya.. oohh.. uuhh..” aku mulai merasakan denyutan di pangkal penisku. “Hmmhh.. biarin.. gue juga udah dikit lagi sampai kok.. hh.. lepas di dalem aja.. gue lagi aman kok.. aarrghh!” Ayu menjerit keras karena tiba-tiba aku menggenjotnya keras berkali-kali. “Shit.. Yu.. terima nih, sayang.. shiitt.. aahh.. aahh.. gilaa..” Aku ikut teriak karena orgasmeku datang secara tiba-tiba. “Renn.. ohh.. I’m cumming, honey.. I’m cummiinngg.. iihh.. oohh..” Denyutan memeknya sangat terasa memijat penisku. Aku ambruk di atas tubuh Ayu dan kami berdua saling berpagutan French kissing dan kuhisap dan kujilati toketnya yang montok berkeringat. “Hhmm.. udah dulu dong, Ren.. ntar gue naik lagi nih.” Kata Ayu lembut sambil menggelinjang geli. “That’s the idea, babe.. lihat tuh Aura sama Sonny..” bisikku di telinganya sembari menggigit kecil kupingnya. Aura dan Sonny masih saling menjilat dan menghisap dengan serunya dalam posisi 69. Tubuh Aura mulai bergetar, mengerang-erang, dan tangannya mengocok penis Sonny dengan cepat. Tiba-tiba, Sonny yang berada di bawah mendorong tubuh Aura ke samping. “Stop dulu sayang.. hhuuhh.. stop..” Sonny berdiri perlahan-lahan. “Kenapa, Son? Nggak enak ya? Ayo dong.. tadi gue udah ampir tuh.. aaduuhh.. jangan gini dong.. tega deh lu..” Aura merajuk bercampur birahi yang membuat kepalanya pusing. “Hehehe.. you can cum, but Ayu is the one that will do it to both of us.” Deg. Jantungku berdegup kencang. Jadi ini maksudnya Si Sonny dengan live show. Ayu tersenyum simpul mendengar itu. “Ra, sekarang elu kangkangin muka gue. I’ll take you there, honey.” Ayu berkata dengan genitnya. Aura yang sudah tidak sanggup lagi, diam sejenak, lalu mengangkangi wajah Ayu yang masih berkeringat. “Aawwhh.. make me cum.. please make me cum.. ohh yeaasshh.. isep itil gue, sayang.. iyaahh gitu.. iyaahh..” Ayu menjerit-jerit kecil merasakan permainan lidah dan bibir Ayu di vaginanya. Sementara itu Sonny kulihat memposisikan penisnya di vagina Ayu yang masih melelehkan air maniku. “Aahh yess.. enak, Masshh.” Ayu mulai merasakan genjotan suaminya. “Honey.. I’m cumming.. oohh..” Aura mengerang dan mendesah panjang saat orgasmenya datang. Pinggulnya begoyang maju-mundur menggosokkan vagina dan kelentitnya ke bibir Ayu yang siap menyedot-nyedot cairan vagina Aura yang mengalir deras. Tubuh Aura yang basah berkeringat bergetar hebat dan tangannya meremas keras buah dadanya yang bergelayut manja. Kulihat paha Sonny mulai bergetar hebat dan ia memeluk tubuh Aura dari belakang sambil terus menghentak-hentakan penisnya ke vagina istrinya. Suara becek berkecipak di dalam vagina Ayu seksi sekali. “Oohh.. fuckin’ fuck.. aku keluar, sayaanghh..” Sonny memuntahkan lahar panasnya yang pasti bercampur dengan milikku di dalam vagina Ayu. Tubuh Sonny berkelojotan dan tangannya meremasi buah dada Aura yang masih menikmati orgasme dashyatnya mengangkangi wajah Ayu. “Yess.. anget sekali punya kamu, Masshh.. hheehh..” Ayu memejamkan matanya menikmati sensasi yang luar biasa. Bibirnya belepotan cairan Aura dan vaginanya berlelehan air maniku dan suaminya. Aku terhenyak lemas di bawah sofa dengan penis terkulai lemas dan perasaan sangat puas. Keesokkan paginya di rumah kami, aku terbangun mendapati Aura yang tengah memeluku dari belakang. Kubalikan tubuhku, dan kulihat ada senyuman lembut di wajahnya. “Ra, baby?” “Hmm? Udah bangun, sayang?” istriku menjawab lembut. “Are you happy?” tanyaku tulus. “Very. Sini, bobo lagi.. aku pengen dipeluk terus sama kamu. I love you so much, sayang.” Film Porno Film Porno Kumpulan cerita dewasa, cerita mesum hot, cerita ngentot berjudul Cersex Ibu Rumah Tangga Sange Minta Dipuaskan. simak terus kelanjutan kisahnya “Ibu Rumah Tangga Sange”, karena disini akan selalu ada cerita terbaru, cerita mesum ABG, cerita ngentot janda, cerita seks tante hot, cerita bokep cewek bugil, cerita panas seru terbaik dan menarik yang selalu update untuk kamu baca dalam cerita seks dewasa bergambar berikut ini. selamat menikmati.
Menjadi istri yang setia merupakan cita-cita kebanyakan wanita, termasuk diriku. Sinta namaku, umurku 37 tahun. Aku sudah menikah selama 15 tahun dan sudah dikarunia 2 orang anak laki-laki yang berumur 13 dan 10 tahun. Mas Andri adalah suamiku, umurnya lebih tua 5 tahun dari aku. Dia berkerja di sebuah instansi pemerintahan dan memiliki kedudukan yang cukup bagus sehingga kehidupan ekonomi keluargaku lebih dari cukup. Awalnya kehidupan ranjang kami baik-baik saja. Mas Andri selalu bisa memuaskanku, begitu juga dengan aku yang selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk suamiku. Namun perlahan-lahan Mas Andri berubah. Sikapnya sekarang seperti malas kalau berhubungan denganku. Dulu sebelum melakukan intim biasanya Mas Andri suka merauku dengan hal-hal yang romantis tapi sekarang langsung masukin aja bahkan tanpa pemanasan. Tak jarang juga hubungan intim aku dengan Mas Andri tidak lebih dari 5 menit. Hampir dua tahun terakhir aku tidak perna mencapa orgasme kalau ditidurin Mas Andri. Kadang aku suka bertanya-tanya, apakah Mas Andri punya wanita lain selain aku sehingga sudah tidak bergairah lagi dengan aku? Atau apakah aku ini sudah tidak cantik lagi di mata Mas Andri? Padahal menurut ibu-ibu komplek aku termasuk ibu yang ‘segar’ karena rajin merawat tubuhku. Kadang sehabis mandi aku suka berkaca sendiri sambil telanjang. Kuperhatikan bagian tubuhku satu persatu. Memang wajahku sekarang mulai ada kerutan-kerutan namun aku rasa dengan rambut panjang lurus dan hidungku yang mancung aku masih cantik. Tubuhku memang sudah tidak langsing lagi seperti muda dulu tapi aku rasa tubuhku masih kencang dan menarik tidak seperti ibu-ibu komplek teman arisanku yang sudah banyak lemak yang bergelambir. Payudaraku walau sedikit bergelantung tapi aku rasa masih seksi dengan ukuran sebesar 38B. Apalagi pantatku yang besar montok, aku rasa juga anak muda sekalipun ga banyak yang pantatnya semontok aku. Memang kehidupan ranjangku akhir-akhir ini menyiksaku, namun sebisa mungkin aku menjaga kesetiaanku terhadap Mas Andri sama halnya seperti aku menjaga keperawananku dulu. Awalnya aku menerima saja keadaan ini, namun saat aku berkenalan dengan dunia maya. Memang baru sebulan ini kami berlanggan internet di rumah kami, itu juga karena anak kami yang paling besar merengek-renget memintanya. Awalnya aku tidak pernah tertarik dengan namanya internet namun karena kejadian itu semuanya berubah. Waktu itu suatu malam ketika aku habis berhubungan intim dengan Mas Andri yang seperti biasanya aku tidak mencapai orgasme. Saat itu aku tidak bisa tidur, Mas Andri dan anak-anak sudah pada tidur semua makanya aku iseng menyalakan computer dan membuka internet. Awalnya aku hanya membuka situs tentang pakaian-pakaian wanita, lalu aku membuka tentang alat-alat kebugaran. Waktu membuka situs tentang alat kebugaran di bagian bawah situs tersebut terdapat iklan tentang ‘sex toys’. Aku pun penasaran dan lalu kuklik link tadi. Awalnya aku terkejut saat kubuka situs itu langsung muncul barang-barang yang bentuknya seperti penis. “mungkinkah alat-alat ini yang dipakai untuk masturbasi?” tanyaku dalam hati. Aku memang tau apa itu masturbasi tapi aku belum pernah mencoba karena aku tidak tahu bagai mana caranya. Lalu rasa penasaranku semakin besar, kuketikan kata “cara masturbasi” di google. Lalu muncullah situs-situs yang menjelaskan tentang masturbasi. Kubuka halaman tadi dan kubaca dengan seksama sambil membayangkan mainan berbentuk penis tadi masuk ke memekku. Tanpa kusadari tangan kanan ku sudah masuk ke dalam daster tidurku dan mengelus-elus celana dalam ku. Kurasakan rembesan basah mulai terasa di celana dalamku. Aku pun semakin menikmati dan kumasukan jari ke ke dalam celana dalam dan aku mulai memainkan klitorisku. Semakin cepat dan cepat aku memainkan klitorisku dan khayalanku terbang membayangkan tentang penis, tapi ntah penis siapa, yang pasti penis yang besar yang menghujam-hujam memek ku. Aku pun mencapai orgsme, orgasme yang selama ini terpendam dan tertahan. Terasa nikmat sekali sampai-sampai celana dalamku basah sekali terkena cairan memekku. Setelah selesai orgasme aku pun bisa tertidur pulas. Pagi hari aku bangun dengan perasaan yang berbeda. Hasratku yang terpendam telah tersalurkan meski denga masturbasi. Kini pun aku telah siap memulai hari baru dengan ceria. Seperti biasa setelah suamiku pergi kerja dan anak-anak berangkat sekolah tinggallah aku sendiri. Pekerjaan rumah telah menantiku, namun aku dahulukan ke warung Bu Tuti karena kalau terlalu siang suka kehabisan sayuran untuk ku masak. Setelah berdandan alakadarnya aku pun pergi ke warung Bu Tuti. Aku masih mengenakan daster yang tadi malam dan aku juga belum mandi karena biasanya setelah beres semua kerjaan aku baru mandi. Aku belanja sayuran untuk kumasak di hari itu. Namun entah kenapa hari itu aku membeli timun padahal aku sendiri tidak tahu mau diapakan timunnya. Mungkin gara-gara saat kupegang timun tadi aku langsung kepikiran yang tadi malam. Sesampainya di rumah aku langsung membongkar kantung plastic belanjaan tadi. Timun lah yang aku cari, aku pegang-pegang sambil kunyalakan computer. Aku langsung membuka situs yang tadi malam, namun aku rasakan aku inginkan sesuatu yang lebih. Aku pun mulai mencari-cari dan sampailah pada sebuah situs yang menyajikan pornografi dalam bentuk video. Untuk beberapa saat aku memperhatikan video tadi. Adegan yang diperankan oleh orang-orang bule yang cantik mulus dan laki-laki dengan kontol yang gede, yang gedenya hampir sama dengan timun yang kupegang. Adegan itu dimulai dengan salaing ciuman dengan permainan lidah. Jantungku mulai berdetak tak beraturan, terasa panas mengalir. Aku pun mulai merasakan rangsangan birahi yang menggebu. Adegan dilanjutkan dengan hisapan kontol sang lelaki oleh sang wanita. Adegan yang baru bagiku karena selama ini aku belum pernah mencobanya dan Mas Andri pun belum pernah memintanya. Tanpa disadari aku pun mulai mulai menjilat-jilat timun yang kugenggam tadi dan tangan kiriku meraba-raba memekku yang sudah basah. Adegan pun berlanjut, begitu juga dengan timunku. Timunku perlahan-lahan sampai ke memek ku, dengan perlahan-lahan aku masukan. Rasa yang sangat aku rindukan. Otot-otot dinding memekku terasa terpenuhi dengan timun yang berukuran cukup lumayan besar. Sungguh aku merindukan kontol yang besar dan tahan lama. Dan tak lama berselang aku pun mencapai orgasme yang hebat. Sudah sebulan lebih aku memuaskan hasratku dengan masturbasi di depan computer. Hampir setiap pagi ketika suami dan anak-anak sudah berangkat aku pasti melakukannya. Mulai dengan melihat adegan bokep barat, india, Indonesia, negro sampai dengan membaca cerita-cerita panas. Mulai dari dengan jari tangan, timun atau pun terong aku memuaskan birahiku. Namun tetap saja aku merindukan kontol asli yang bisa memuaskanku. Bukan seperti kontol Mas Andri yang kencil dan kendur meskipun sudah ereksi, yang hanya bertahan 3 menit. Tapi kontol laki-laki sejati yang bisa memuaskan hasrat birahiku. Aku menjadi wanita yang terobsesi dengan kontol. Setiap laki-laki yang jumpai aku selalu membayangkan kontolnya sebesar apa. Aku selalu berimajinasi kalau kontol-kontol mereka itu menghujam memekku degan perkasanya seperti adegan-adegan bokep di internet yang selalu kutonton saat masturbasi. Namun itu hanya dalam hayalanku. Aku tidak ada keberanian untuk merasakan kontol selain kontol suamiku. Atau juga memang tidak ada kesempatan. Hingga suatu hari kakak permepuanku menitipkan anaknya Rendi di rumahku. Rendi baru saja lulus kuliah, umurnya 22 tahun. Dia mau mengikuti wawancara kerja di kota ku. Wawancara kerja itu dilakukan beberapa tahap sehingga tidak selesai dalam satu hari makanya kakakku menyuruhnya untuk tinggal di rumahku dan kalau sudah pasti diterima baru mencari tempat kost. Hari itu seperti hari senin yang biasa. Jam 7 pagi seperti biasanya anak dan suamiku sudah berangkat dari rumah. Aku pun mulai menyalakan computer untuk ritual masturbasi yang sudah menjadi rutinitas akhir-akhir ini. Namun ketika aku mau membuka internet aku teringat sepupuku Rendi yang baru datang subuh tadi dengan kereta malam. Aku pun hendak mengurungkan niatku untuk masturbasi takut nanti ketahuan Rendi. Namun birahiku nampaknya sedang bergelora pagi ini. Aku nekat untuk tetap melakukan masturbasi. Aku berpikiran kalau Rendi akan tertidur pulas karena kelelahan setelah perjalanan panjang. Aku pun segera naik ke lantai 2, kamar tamu yang kami siapkan untuk Rendi. Aku hendak mengecek dia, apakah masih tertidur atau sudah terbangun. Kalau masih tertidur maka bebaslah aku bermasturbasi. Aku dapati pintu kamar ruang tamu itu sedikit terbuka, kunci kamar itu memang sudah lama rusak sehingga pintunya tidak dapat tertutup rapat. Dari celah pintu itu aku lihat Rendi masih tidur terlentang. Aku pun lalu melangkah untuk kembali ke ruang tamu yang terdapat computer. Namun baru 2 langkah aku kembali ke pintu tadi. Aku memperhatikan pemandangan yang tadi sempat terlewat. Aku memperhatikan tonjoalan di celana boxer yang Rendi kenakan saat tidur terlentang. Sungguh besar tojolan kontol di celana boxer Rendi itu. Khayalan nakalku pun mulai melayang seiring tingginya birahiku pagi itu. Aku membayangkan seberapa besar kontol yang ada di dalam celana Rendi tersebut. Ah tidak, dia kan keponakaku. Aku mencoba berpikiran rasional. Aku mencoba menepikan khayalan nakal di otak ku. Namun semua itu sia-sia, tanpa sadar tangan kananku sudah masuk ke dalam dasterku. Tanganku sudah mengelus-elus memek yang masih terbungkus celana dalam. Ah, persertan dengan keponakan. Nafsu birahi telah menguasaiku. Aku pun mulai membuka celana dalam merah yang aku kenakan. Tanganku kian gencar memainkan memek ku yang sudah basah. Aku membayangkan besarnya kontol Rendi yang masih tertidur. Belum ereksi aja sudah menonjol besar seperti itu apalagi kalau sudah nagaceng. Ah.. pasti nikmat rasanya jika kontol Rendi yang sertinya besar itu menghujam di memek ku. Dengan posisi duduk di kursi di depan pintu aku terus mengocok memek ku dengan jari-jari ku dan tak lama berselang aku pun mencapai orgasme yang sungguh nikmat. Setelah selesai ritual masturbasi yang tidak sesuai rencana itu aku melanjutkan pekerjaan rumah yang telah menjadi rutinitasku. Sepanjang melakukan pekerjaanku itu pikiranku terus terbayang kontol Rendi yang baru aku lihat sebatas tonjolan. Aku terus memperkirakan seberapa besarnya, seberapa panjangnya, kencangnya seperti apa, tahan seberapa lama. Ah, semakin lama semakin penasaran aku akan kontolnya Rendi. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, Rendi yang terakhir kali bertemu masih bocah ingusan sekarang telah membangkitkan birahiku. Setelah selesai dengan pekerjaanku aku langsung mandi. Aku dapati juga Rendi telah selesai mandi dan sedang bersiap-siap untuk wawancara kerjanya pukul 10 nanti. Entah mengapa pagi itu aku ingin terlihat cantik di mata Rendi. Aku pun berdandan, padahal biasanya aku ga pernah pakai kosmetik jika tidak mau berpergian. Aku menggunakan celana legging agar pantatku bisa terlihat menonjol dan terilihat cetakan celana dalamnya. Lalu aku mengenakan baju kaos yang ketat dan bra yang kekecilan yang sudah lama tak ku kenakan agar toketnya terlihat menyembul dan terlihat belahannya. Entah kenapa aku seperti anak ABG yang ingin mencari perhatian laki-laki. Setelah selesai berdandan aku pun keluar kamar. Jam dinding menunjukan pukul 9 kurang 5 menit. Kudapati Rendi sedang berbenah dengan tasnya, mungkin sedang memeriksa bawaan untuk persiapan wawancarnya. “Udah siap Ren?” Tanyaku memulai pembicaraan. Aku berjalan berlenggak-lenggok layaknya pragawati yang memaerkan bokong menghampiri Rendi. “Eh, tante.. Doa in aja ya biar bisa diterima.” Jawabnya. “Ya iya lah tante doa in, nanti kalau sudah diterima tinggalnya di sini aja ya Ren..” Entah kenapa ucapan itu tiba-tiba terlontar dariku. Padahal dari rencana awal juga Rendi akan ngekost kalau sudah diterima. “Ah, ntar ngerepotin tante.. Rendi lebih baik nge-kost aja..” “Gapapa ko Ren, kaya ma siapa aja..” Aku menyilangkan kakiku berharap Rendi melihat bokongku yang tercetak di celana legging. “Oh ya, emang wawancara kerjanya sampai kapan Ren..?” lanjutku lagi. “Sampai hari kamis tante, tapi Rendi baru pulangnya hari sabtu, hari jumat nya Rendi mau jalan-jalan dulu.. boleh kan tante?” Jawabnya seperti biasa tak ada reaksi yang berlebih dari Rendi setelah kupamerkan bokongku. “Ah gapapa ko’ Ren, lebih lama lagi juga gapapa ko” Ingin rasanya aku bertelanjang ria di depan Rendi dan mendekapnya. Ah.. tapi aku masih belum cukup gila. Tak lama kemudian Rendi pun berangkat untuk wawancara kerjanya. Seharian itu pikiranku terus menjurus ke kontol Rendi yang menjadikan rasa penasaranku cukup tinggi. Esok harinya rutinitas yang biasa pun berlalu, jam 7 pagi suami dan anak-anak ku sudah pada berangkat. Kali ini Rendi sudah bangun dari pagi otomatis acara masturbasi ku pun terhambat. Selama ini aku masturbasi selalu dengan rangsangan melihat bokep di internet yang komputernya ada di ruang tamy. Aku tidak terbiasa masturbasi dengan imajinasiku tanpa rangsangan secara visual. Dan rasanya tidak mungkin juga masturbasi dengan mengintip Rendi seperti kemarin, Rendi sekarang sudah terbangun, kalau ketahuan bisa berabe. Ah, tapi bisa aja kan minta langsung Rendi untuk memperlihatkan kontolnya. Pikiran gila terbesit di otakku. Ah, gila kali nanti kalau Rendi lapor ke kakak ku, trus nanti suami ku bisa tahu juga. Tapi kalau Rendi nya ikut terangsang dia pasti tidak akan ngelaporin terus aku juga bukan hanya bisa melihat kontol Rendi tapi bisa juga ngerasain memek ku di hujamnya dengan kontolnya yang gede. Aaaahhh.. pasti nikmat pikirku. Tapi apa aku bisa membuat Rendi terangsang. Ayo Sinta, kamu pasti bisa ! Aku benar-benar sudah kehilangan kewarasan. Nafsu sex menguasai diriku dan aku pun benar-benar melaksanakan rencana gilaku itu. Tidak seperti biasanya pagi itu aku mandi lebih awal, pekerjaan rumah yang biasa kukerjakan aku abaikan dahulu. Setelah mandi aku pun berdandan agar terlihat cantik. Setalah kupilah-pilih aku pu memutuskan daster tipis warna pink untuk kukenakan. Aku putuskan tidak menggunakan bra dan celana dalam agar Rendi bisa melihat cetakan putingku dan akan kupertontonkan memek serta bokong ku secara langsung. Pokoknya Rendi harus terangsang melihatku. Setelah selesai berdandan aku pun langsung mencari sosok keponakanku itu, dan kutemui dia di ruang tamu sedang membaca koran. “Pagi Ren… mau pergi jam berapa hari ini?” “Biasa tante jam 9… memang ada apa tante?” Kali ini Rendi mulai mengamati tubuhku. “Ah gapapa ko’.. Bisa minta tolong ga angkatin jemuran ke atas..” “Iya tante bisa, mana jemurannya?” Setelah menunjukan jemurannya Rendi pun mengangkatkannya. Aku sengaja jalan terlebih dahulu dengan harapan saat di tangga Rendi bisa melihat bokongku yang tidak terbungkus celana dalam secara langsung. Dan memang seperti yang aku perkirakan, saat di tangga Rendi melihat bokongku meski dengan curi-curi. ketika sudah sampai atas kulihat besarnya tonjolan di celana Rendi yang menandakan sudah ereksi. “Loh, sudah bangun lagi Ren?” tanyaku ketika sampai di atas. “Maksud tante? “ Rendi nampak bingung. “Itu dede yang di celana nya?” Mata ku tertuju ke tonjolan di celana Rendi. “Eh, ah.. eh..” Rendi tampak salah tingkah dan tak dapat menjawab. “Rendi terangsang ya lihat tante?” tanyaku lagi. Rendi tampak masih salah tingkah dan tidak menjawab pertanyaanku. “Boleh ga tante lihat dedenya Rendi?” Aku pun mulai membuka gesper dan kancing celana Rendi. “Ja.. ja.. jangan tante..” kata Rendi. Namun tak kulihat penolakan Rendi terhadap apa yang aku lakukan. Aku pun terus membuka celana Rendi. Kudapati kontol yang besar yang sudah ereksi kencang. Besarnya hampir sama dengan dengan kontol-kontol bule yang aku lihat di film bokep, namun punya Rendi lebih pendek sedikit. Aku pun langsung melahap kontol Rendi yang besar ke dalam mulutku. Mulutku penuh sesak dengan kontol Rendi dan rasanya mulutku tidak bisa menampung panjangnya kontol Rendi. Rendi terlihat menikmati permainan mulutku di kontolnya, begitu juga aku. Birahiku langsung menggebu-gebu, kontol yang selama ini kudambakan dan kuhayalkan sekarang bisa kurasakan di mulutku dan aku pun tak sabar untuk menerima sodokan kontol Rendi yang besar ini. Aku pun menudahi permainan mulutku, kini aku tarik Rendi ke kamar tamu yang tepat di sebelahku. “Jangan ah tante, nanti Om Andri tahu..” “Ayo lah, kalau Rendi ga bilang pasti ga akan tahu..” Jawabku sambil menarik tangan Rendi ke kamar. Rendi pun menuruti ajakan ku. Ku dudukan Rendi di ranjang dan aku pun langsung membuka dasterku yang membuatku menjadi telanjang bulat. Rendi nampak terbelalak melihat tubuh bugilku terpampang di depannya. Lalu aku lucuti satu per satu pakaian Rendi hingga sama telanjangnya denganku. Dadanya yang berbidang membuatku tak tahan. Berbeda sekali dengan perut Mas Andri yang buncit dan dadanya yang kendur. Aku langsung naik ke atas Rendi. Kuciumi mulut Rendi dengan penuh nafsu. Kugesek-gesekan kontolnya yang tegang ke bibir memek ku yang sudah membasah. Dan.. clepp.. terasa sensasi luar biasa waktu pertama kontol Rendi masuk ke memek ku. Terasa terganjal nikmat memeku. Lalu aku pun mulai bergoyang, berbeda sekali dengan waktu dengan Mas Andri. Biasanya aku harus bersusah payah menggoyang agar kontol Mas Andri mengenai titik sensitifku, namun dengan kontol Rendi yang besar hanya dengan sedikit goyang titik sensitifku sudah terasa nikmat. Dan hanya dengan sekitar tiga menit aku pun mencapai oragasme yang luar biasa. “Aaahhh……. Kamu di atas ya sayang…” aku minta untuk bertukar posisi, dan tak lama kemudian Rendi sudah menindihku dengan kontol yang tertancap di memek ku. “Tante haus Ren, puasin tante.. puasin tante sayang…” Mulutku mulai meracau tak karuan. Aku terbawa melayang birahiku yang mengebu dengan diiringi kocokan kontol Rendi yang perkasa. Aku berada di puncak kenikmatan birahi yang selama ini tak bisa aku dapatkan dari suamiku Mas Andri. Tubuhku terasa panas, keringat bercucuran dari tubuhku. Tak aku bayangkan dia keponakan dari kakak kandungku sendiri yang masih punya pertalian darah. Aku hanya mengaggap dia lelaki perkasa yang bisa menyirami birahiku yang dahaga. “Terus sayang… terus… aaaahhhhh…” Aku pun mencapai orgasme yang kedua. Orgasme yang yang beruntun dengan posisi Rendi yang masih sama. Baru kali ini aku merasakan multi orgasme, oragasme yang begitu dasyat yang menjadikan tubuhku berkejang habat. Sungguh perkasa sekali keponakan ku ini. Sudah hampir satu jam memek ku dihujam kontol Rendi yang perkasa. Sudah 6 atau 7 kali aku mencapai orgasme, ah untuk apa aku menghitung. Aku hanya menikmati… Nampaknya sekarang juga Rendi mau keluar, kocokannya terasa semakin cepat tidak beraturan. Kontolnya kurasa lebih menegang di memek ku. Beberapa saat kemudian terasa cairan hangat menyemprot di memek ku. Dan aku pun mencapai orgasme untuk entah yang keberapa kali. Kurasakan banyak sekali cairan sperma yang keluar dari kontolnya Rendi sampai meluap keluar dari memek ku. Lalu setelah kontolnya dicabut dari memek ku aku pun langsung menjilati kontol Rendi, membersihkan cairan sperma yang menempel di kontolnya sampai bersih. Aku menjilati sampai kontol Rendi laya tak tegang lagi. Bahkan walaupun sudah loyo kalau aku perhatikan masih lebih besar dibandingkan dengan kontol Mas Andri yang ngaceng. Sungguh perkasa keponakanku ini. Lihat Juga : Cerita Bugil Nikmatnya Pelukan Majikanku Setelah satu jam lebih kami bergulat Rendi pun pergi untuk wawancara kerjanya. Hari itu aku rasa lemas sekali dan aku pun mengerjakan pekerjaan rumahku dengan malas. Aku sangat menikmati dan puas dengan pelayanan Rendi. Nampaknya Rendi pun demikian. Terbukti dengan terus diulanginya setiap pagi sebelum Rendi berangkat wawancara kerja. Akhirnya Rendi pun diterima kerja. Aku sudah menawarinya untuk tinggal bersama, aku masih ingin dipuaskan oleh sepupuku Rendi namun ia menolaknya dengan alasan tak enak saat bertemu Om Andri. Rendi pun mengekost tak jauh dari rumah kami dan kami pun masih suka mencuri-curi waktu untuk saling memuaskan birahi. Di satu sisi aku merasa berdosa terhadap Mas Andri, aku merasa hina dengan menggadaikan kesetiaanku sebagai seorang istri. Tapi si sisi lain aku hanya seorang wanita biasa yang ingin terpenuhi kebutuhan bathinku. Film Porno berita terkini Raksasa Premier League asal London Chelsea dikabarkan menyiapkan dana besar pada musim depan untuk bisa memboyong Ciro Immobile dari Lazio.
Pada musim panas lalu, Immobile sebenarnya sudah masuk dalam daftar pemain incaran Antonio Conte. Akan tetapi pada akhirnya Chelsea malah mendatangkan Alvaro Morata. Akan tetapi, kabarnya Conte masih belum puas dengan stok penyerang yang ada di skuat The Blues saat ini. Menurut laporan The Sun, Conte pun mengaktifkan lagi perburuan terhadap Immobile. Bahkan, menurut media Inggris tersebut pihak Chelsea sudah memulai proses untuk merekrut pemain berusia 27 tahun tersebut. Conte sendiri disebut ingin sekali menduetkan Immobile dengan Morata. Presiden Lazio, Claudio Lotito, kabarnya sudah pernah menolak tawaran sebesar 62 juta untuk Immobile. Akan tetapi media tersebut menambahkan bahwa kali ini Lotito mungkin akan bersedia menerima tawaran yang lebih kecil, berkisar 53 juta Pounds saja. berita terkini Akan tetapi, Lotito juga masih membuka opsi lain dalam transfer Immobile. Ia siap untuk melego Immobile dengan opsi pertukaran pemain plus uang tunai. Immobile sendiri bukan sosok pemain yang asing bagi Conte. Ia sempat jadi bagian skuat junior Juve saat Conte masih berada di klub tersebut. Musim ini Immobile tampil moncer bagi Lazio. Ia telah mencetak 17 gol dari 14 penampilan di semua ajang kompetisi dan menambahkan empat assist. berita terkini Manajer Manchester United Jose Mourinho mengungkapkan bahwa Luke Shaw tak kunjung masuk ke tim utama Setan Merah karena ketatnya persaingan di sektor bek kiri.
Shaw terus mengalami masa-masa sulit di bawah asuhan Mourinho. Musim lalu bek berusia 22 tahun tersebut hanya tampil sebanyak 11 kali saja di pentas Premier Legue. Ia bahkan berulang kali mendapatkan kritikan dari Mourinho. Sayangnya, Shaw juga tidak beruntung karena kerap mengalami cedera. Sementara itu, Mourinho sendiri kerap memainkan pemain seperti Ashley Young, Daley Blind, hingga Matteo Darmian di sektor bek kiri. Para pemain itulah yang menghalangi Shaw masuk skuat inti MU. "Ia memiliki masa depan di sini, tapi situasinya tidak mudah karena ia mengalami cedera yang berulag-ulang. Ia butuh bermain di (banyak) pertandingan secara berturut-turut, melakukan kesalahan-kesalahan, mengembalikan kondisinya, untuk mendapatkan kebugaran yang sesuai, dan saat ini saya tidak bisa memberikannya hal itu," terang Mourinho seperti dilansir Sky Sports. berita terkini "Jika Ia adalah pemain di lini tengah, ya (ia bisa dapat kesempatan main), karena kami hanya memiliki dua pemain. Tapi di bek kiri kami memiliki begitu banyak pilihan sehingga situasinya tidak mudah," ujarnya. "Tapi ia ada di skuat. Ia berlatih dan mungkin kesempatan itu datang," tegasnya. berita terkini Playmaker flamboyan Mesut Ozil menyatakan bahwa kini ia tengah fokus untuk memberikan segala kemampuannya untuk Arsenal terlepas dari rumor kepergiannya dari Emirates Stadium.
Kontrak Ozil bersama Arsenal akan habis pada akhir musim nanti dan hingga kini pemain 29 tahun itu belum juga menandatangani kontrak baru. Beberapa waktu lalu Ozil dikabarkan ingin pindah ke Manchester United pada Januari nanti. Namun playmaker asal Jerman itu menegaskan komitmennya adalah sepenuhnya untuk The Gunners. "Saya bahagia di sini, dan saya melakukan pekerjaan saya 100 persen seperti yang selalu saya lakukan. Saya memberikan segalanya di atas lapangan untuk tim," ujar Ozil kepada Sky Sports. berita terkini "Hal terpenting adalah sepakbola. Saya ingin memberikan segalanya, 100 persen untuk klub ini. Penting bagi saya untuk memberikan semuanya dan juga menikmati bermain. Apapun yang terjadi, kita akan lihat di masa depan," lanjutnya. Usai menjadi bintang kemenangan Arsenal atas Everton pekan lalu, Ozil diharapkan bisa mengulangi performa apiknya kala Meriam London menjamu Swansea City malam nanti. berita terbaru PT Grahabuana Cikarang, anak usaha PT Jababeka Tbk, Meluncurkan logo baru Jababeka Residence yang dikembangkan seluas 500 hektar (bisa diperluas hingga 800 hektar) di kawasan Kota Jababeka (5.600 hektar), Cikarang, Bekasi.
"Kami resmi meluncurkan Jababeka Residence dengan logo baru yang mengusung konsep premium dan menargetkan pasar utama menengah atas sebagai branding dan positioning baru dari Jababeka Residence," kata Presiden Direktur PT Grahabuana Cikarang, Sutedja S Darmono, dalam siaran persnya, Minggu (22/10). Menurut Sutedja, logo baru Jababeka Residence diwakili oleh 8 helai daun yang melambangkan alam, kesuburan, dan pertumbuhan. Dalam kepercayaan Tiongkok, angka 8 melambangkan kesempurnaan dan keberuntungan. "8 helai daun besar dan 8 helai daun kecil berada di dalam sebuah lingkaran yang menggambarkan kebersamaan dan keselarasan. Oleh karena itu logo baru Jababeka Residence ini diharapkan dapat mewakilkan image premium dari hunian Jababeka Residence," jelasnya. berita terbaru Sutedja berharap pengembangan demi pengembangan yang telah dan akan dilakukan Jababeka Residence sebagai kawasan kota mandiri nantinya mampu mentransformasikan citra dari Kota Jababeka yang selama ini telah melekat sebagai kawasan industri modern yang terlengkap dan terbesar menjadi kawasan terpadu yang potensial sekaligus eksklusif. "Dengan demikian, Kota Jababeka dapat menjadi suatu kawasan hunian ideal yang lengkap, dimana orang dapat tinggal, beribadah, bekerja, berbelanja, bermain bahkan belajar di sini," tambahnya. berita terbaru PT Intiland Development Tbk (Intiland) menjalin kerja sama kemitraan dengan tiga pengembang untuk program pengembangan perumahan rakyat. Kerja sama ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen bersama untuk mendukung Program Sejuta Rumah pemerintah dalam upaya memenuhi backlog perumahan nasional.
Sekretaris Perseroan sekaligus head of corporate social responsibility (CSR) Intiland, Theresia Rustandi mengungkapkan, kemitraan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program CSR yang bertujuan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia. "Kami ingin merangkul semua pihak yang punya kepedulian yang sama dalam memberikan solusi penyediaan hunian yang layak di daerah. Kami percaya pada keahlian para pengembang daerah dalam membangun hunian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat," jelas Theresia di Jakarta, Selasa (24/10). Menurut Theresia, program pertama kemitraan ini akan membangun sebanyak 106 unit rumah yang mendapatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) di lahan seluas 1 hektar (ha). "Adapun lokasi pembangunan perumahan ini telah ditetapkan di kawasan perumahan Puri Permata Indah, Pacitan, Jawa Timur," tambahnya. berita terbaru Puri Permata Indah merupakan salah satu pengembangan kawasan perumahan seluas 4 ha yang dikembangkan Intiland sejak tahun 2007 dengan menggandeng kontraktor lokal. Perseroan, saat ini telah merampungkan pengembangan tahap pertama untuk lahan seluas 3 ha. Direktur Utama MTB, Tomi Wistan memberikan apresiasi dan menyambut baik kerja sama ini. Kolaborasi ini, lanjut dia, diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif solusi dan mendorong pengembangan perumahan rakyat yang berkualitas di daerah-daerah. "Kami sebagai para pengembang daerah memberikan apresiasi tinggi kepada Intiland atas terjalinnya kerja sama ini. Adanya kolaborasi antar pengembang akan membantu mempercepat pembangunan rumah rakyat, sekaligus juga membantu meningkatkan kualitas pembangunan di daerah sesuai standar nasional,” jelasnya. berita terbaru Penthouse dua lantai Podomoro City Deli Medan (PCDM) terjual 75% sejak dipasarkan September 2017. Proyek besutan PT Sinar Menara Deli (SMD) itu berdiri di atas lahan seluas 5,2 hektare (ha).
“Saat ini, kami baru saja meluncurkan Penthouse yang terletak di lantai teratas Premium Apartemen tower Empire. Penthouse dua lantai yang hanya ada 12 unit ini langsung terjual 75% saat diluncurkan bulan lalu,” Vice President Marketing Podomoro City Deli Medan Yenti Lokat, dalam publikasinya di Jakarta, Kamis (26/10). Dia menjelaskan, Penthouse itu dibanderol berkisar Rp 3-5 miliar per unit. Kini, terdapat tiga tipe, yaitu Penthouse 1 dengan ukuran semigross 116,77 meter persegi (m2). Lalu, tipe Penthouse 2 dengan ukuran semigross 153,72m2 dan tipe yang terbesar, yaitu Penthouse 3 dengan ukuran semigross 172.72m2. “Dikarenakan letak Penthouse yang berada di lantai teratas Premium Apartemen Tower Empire, unit ini memiliki multi view yang memungkinkan penghuni Penthouse dapat melihat pemandangan Kota Medan dan Bukit Barisan dari kejauhan,” ujar Yenti. Moncernya penjualan itu dinilai seiring dengan meningkatnya pertumbuhan sektor ekonomi di Kota Medan sehingga kebutuhan akan hunian juga terus meningkat. Semakin terbatasnya lahan untuk mengembangkan hunian tapak, membuat para pengembang properti pindah haluan untuk mengembangkan hunian vertikal. PCDM berlokasi di Jalan Putri Hijau yang merupakan jalur utama central business district (CBD) Medan. Lokasi ini berdekatan dengan pusat pemerintahan, Kantor Pos Besar, TVRI serta Bank Indonesia sehingga menjadikan PCDM sangat strategis. Superblok ini tidak hanya strategis untuk hunian, tetapi juga perkantoran dan komersial. “Kami berharap kehadiran PCDM di Medan dapat meningkatkan value Kota Medan yang bisa dijadikan sebagai investasi masa depan untuk anak dan cucu kita semua,” kata Yenti. Ulangi Sukses SMD yang merupakan anak usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (APL) mulai membangun PCDM pada 2014 dan melakukan penutupan atap (topping off) menara apartemen pada 2016. “Kehadiran PCDM sebagai superblok akan menjadi ikon baru bagi Kota Medan. Selain itu, akan dioperasikan juga mal terbesar di Medan pada akhir 2018,” ujar Chief Operating Officer (COO) Podomoro City Deli Medan, Daniel Ongkowidjaja, dalam publikasi yang sama. Superblok PCDM terdiri atas area hunian, yakni tiga menara apartemen ekslusif, dua menara premium apartemen, dan dua tower kondominium. Selain itu, terdapat area komersial office tower bersertifikat strata title. Superblok ini juga dilengkapi pusat perbelanjaan, area terbuka hijau yang dinamakan Tribeca Park, dan hotel bintang lima yang dikelola Pullman. Menurut Yenti, hingga saat ini, pihaknya tidak semata berhasil menjual Penthouse, namun berhasil menjual sejumlah unit lain seperti kondominium, ruang perkantoran, dan apartemen. “APL optimistis PCDM bisa seramai dan sesukses superblok besutan APL lainya seperti Podomoro City di Jakarta,” ujar dia. berita terbaru Terkait penjualan satu menara perkantoran PCDM, Assistant vice president (AVP) Head of Strategic Residential Marketing Division PT Agung Podomoro Land Tbk Agung Wirajaya mengatakan, permintaannya masih terus bermunculan. Permintaan ruang perkantoran di luar Jawa seperti di Medan, masih cukup prospektif. Permintaan di kota itu tidak terpengaruh hiruk pikuk properti di Jakarta maupun di Jabodetabek. “Saat ini, secara keseluruhan terjual 70%, kami perkirakan pada 2019 semua habis sekaligus sudah serah terima ke konsumen,” papar dia. Khusus untuk di Jakarta, tambah dia, perkantoran yang dipadukan dengan hunian, yakni small office home office (SOHO) punya segmen tersendiri. Di Jakarta, APL memiliki dua proyek SOHO yaitu di Pancoran, Jakarta Selatan dan Slipi, Jakarta Barat. “Untuk SOHO, punya habis diserap pasar. Di Pancoran bahkan sudah sudah serah terima berkisar 60-70%. Begitu juga dengan SOHO di Jakarta Barat,” kata Agung. cerita bokep Jose Mourinho mengaku terkejut melihat penampilan Manchester United saat kalah dari Huddersfield Town dalam lanjutan Premier League. Mourinho mengatakan bahwa timnya memang pantas menelan kekalahan.
Setan Merah di luar dugaan takluk dengan skor 1-2 saat berkunjung ke markas tim promosi tersebut. Dua gol Aaron Mooy dan Laurent Depoitre pada babak pertama cuma mampu dibalas sundulan Marcus Rashford. "Saya terkejut dengan penampilan kami, saya tidak mengharapkannya. Tim yang memulai dengan emosi, agresi, intensitas dan keinginan, tim yang memainkan permainan dengan nyawa mereka adalah tim yang menang," kata Mourinho kepada BBC. cerita bokep "Mungkin di babak kedua kami menginginkannya sedikit lebih dan mungkin kami bisa meraih hasil imbang, tapi sejujurnya saya pikir kami pantas mendapat hukuman atas kekalahan tersebut." Kekalahan ini membuat Setan Merah tetap berada di posisi runner up dengan koleksi 20 poin. Mereka tertinggal lima angka dari rival sekota Manchester City yang sedang menguasai puncak klasemen sementara Premier League. |